Tanjabbar - Di tengah gempuran budaya global, Perguruan Pencak Silat Nasional ASAD (PERSINAS ASAD) Simpang Abadi hadir sebagai benteng pelestarian budaya sekaligus wadah pembentukan karakter generasi muda. Melalui latihan rutin yang digelar di padepokan setempat, perguruan ini membuktikan bahwa pencak silat tidak sekadar ilmu bela diri fisik, tetapi lebih merupakan sekolah kehidupan yang mengajarkan disiplin, sportivitas, dan nilai-nilai luhur.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Simpang Abadi, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi, pada Sabtu (1/11) sore itu dipimpin langsung oleh pelatih bersertifikat Cabang, Riyan Setyawan. Dengan penuh semangat, ia mendampingi peserta dari berbagai kalangan usia, yang didominasi oleh anak-anak hingga remaja yang baru menginjakkan kaki di dunia persilatan.
"Kami tidak hanya mengajarkan jurus, tetapi lebih menitikberatkan pada pembentukan karakter disiplin dan sportivitas sejak dini," tegas Riyan Setyawan kepada awak media usai latihan. Penekanan pada aspek moral ini menjadi fondasi utama dalam setiap sesi latihan. Riyan melanjutkan dengan penuh keyakinan, "Melihat para peserta adalah jiwa muda, latihan pencak silat memang untuk bela diri, namun yang lebih utama saya tanamkan adalah nilai-nilai pendidikan moral dan etika. Mereka harus tahu bagaimana cara menghormati orang lain, mengendalikan emosi, dan menggunakan keterampilan bela diri dengan bijak."
Komitmen kuat dalam membina generasi muda tidak hanya datang dari para pelatih. Kehadiran Dewan Pembina Persinas ASAD Simpang Abadi, Mulyadi, S.H., dalam sesi latihan semakin mempertegas arah dan tujuan perguruan. Saat dimintai keterangan, Mulyadi menegaskan bahwa pencak silat adalah jalur strategis untuk membangun masa depan bangsa.
"Melalui silat, kami berkomitmen membina generasi muda yang tidak hanya terampil secara fisik, tetapi juga berakhlak mulia dan mencintai budaya bangsa," pungkas Mulyadi. Pernyataan ini menyiratkan visi yang lebih besar dari sekadar aktivitas fisik rutin, yaitu sebuah investasi jangka panjang untuk menciptakan tunas bangsa yang tangguh dan berintegritas.
Latihan rutin di Padepokan Simpang Abadi ini telah konsisten diadakan setiap Sabtu sore selama tiga bulan terakhir. Keberlanjutan program ini menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta dan dukungan yang solid dari lingkungan sekitar. Para orang tua tampak antusias mendukung anak-anak mereka, percaya bahwa kegiatan ini tidak hanya menyehatkan badan tetapi juga membentuk mental dan akhlak.
Gerakan-gerakan dasar pencak silat yang diajarkan dirancang untuk melatih konsentrasi, ketangkasan, dan kepercayaan diri. Namun, di sela-sela latihan fisik, selalu diselipkan wejangan-wejangan hidup tentang pentingnya menghormati orang tua, guru, dan sesama, serta tanggung jawab dalam menggunakan ilmu yang diperoleh.

