Anak perempuan berusia dua setengah tahun itu kerap menemani sang ayah beraktivitas di kebun. Seperti pada Minggu (2/11) lalu, Raline dengan ceria mengikuti Ali membersihkan kebun sawit dan memanen buah cempedak. Gadis kecil itu tampak antusias dan tidak ragu mengikuti langkah ayahnya.
Ali menjelaskan bahwa inisiatif untuk ikut biasanya datang dari Raline sendiri. "Anak saya ini selalu bertanya, 'Ayah mau ke mana? Raline ikut?'. Daripada menolak, sesekali justru saya ajak. Tidak ada salahnya mengenalkan mereka pada berbagai jenis tanaman," ujar Ali, menerangkan alasannya.
Menurutnya, lokasi kebun yang tidak terlalu jauh dari rumah menjadi pertimbangan utama. "Kebetulan lokasi kebun tidak terlalu jauh. Jadi, jika anak ingin pulang, tidak memakan waktu lama," tambahnya.
Ali menyadari betul bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Oleh karena itu, pendekatannya pun dilakukan dengan cara yang menyenangkan. "Kita ajak mereka ke kebun sambil bermain. Nyatanya mereka senang dan tidak mengeluh. Justru dia yang sering bertanya, 'Ayah, kapan ke ladang lagi?'," ucap Ali sambil tersenyum.
Ayah dua anak ini menekankan peran besar orang tua dalam membentuk karakter dan pengetahuan anak. "Selain pendidikan formal dan agama, kita juga perlu sesekali mengajak anak mengenal alam yang luas ini. Mulailah dari kebun kita sendiri," tambahnya.
Ali berharap orang tua lain dapat mencontoh langkahnya. Harapannya, orang tua tidak hanya memberikan kebahagiaan materi, tetapi juga kebahagiaan yang didapat dari bersentuhan langsung dengan alam. "Bukan hanya materi, tapi juga tentang bagaimana anak kita merasakan kebahagiaan ketika bercengkerama dengan alam sekitar," pungkasnya.
